Pengadaan Barang Jasa, Uang Muka, Jaminan dalam Pengadaan Barang Jasa, Buku Pengadaan, Buku Tender,Pengadaan barang, Perpres 54 tahun dan revisi/perubahan perpres 54, Pengguna Anggaran (PA), Para Pihak dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pokja ULP, PPHP, Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, Pengadaan Pelaksana Konstruksi, Pengadaan Konsultansi, Pengadaan Jasa Lainnya, Swakelola, Kebijakan Umum Pengadaan, Pengadaan Langsung, Pelelangan atau Seleksi Umum, Pengadaan atau Penunjukan Langsung, Pengadaan Kredibel, Pengadaan Konstruksi, Pengadaan Konsultan, Pengadaan Barang, Pengadaan Jasa Lainnya, Jaminan Penawaran, Jaminan Pelaksanaan, SKT Migas, Tenaga Ahli, HPS, Kontrak, Evaluasi, Satu/Dua Sampul dan Dua Tahap, TKDN, Sisa Kemampuan Paket, Kemampuan Dasar, Dukungan Bank, afiliasi, Konsolidasi Perpres 54 tahun 2010, e-katalog, Penipuan Bimtek e-Procurement Kasus Pengadaan Construction, Consultation, Goods, Services, Green Procurement, Sustainable Procurement, Best Practice Procurement, Supply Chain Management http://pengadaan-barang-jasa.blogspot.co.id/search/label/kasus%20pengadaan

Wednesday, August 24, 2016

Pemerintah Targetkan Lelang Konstruksi Seksi I Tahun Ini

Pemerintah menargetkan lelang konstruksi yang menjadi porsi pemerintah untuk tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan seksi I Oktober tahun ini.

Kepala Satuan Kerja Tol Cisumdawu Wida Nurfaida mengatakan hal itu dilakukan supaya proses penandatanganan kontrak konstruksi dapat dilakukan Desember 2016. Tahun depan lanjutnya dapat dilakukan penandatanganan pinjaman dari Bank China Eksim dan segera melakukan konstruksi.

“Kalau loan China memang beda dengan yang lain, kami harus tanda tangan kontrak konstruksi dulu baru loan agreement. Makanya kami harus segera lelang konstruksi, supaya tahun depan loan-nya bisa cair,” katanya Rabu (24/8/2016).

Selain itu menurut Wida, persyaratan lain yang diperlukan untuk mencairkan pinjaman dari China adalah turunnya uang muka dari dipa rupiah sebesar 10%. Dia mengharapkan pemerintah telah menganggarkan dipa tersebut pada APBN 2017 supaya konstruksi tak tersendat.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV untuk Jabodetabek Punjur, Jabar dan Banten, Bambang Hartadi mengatakan pemerintah kembali berencana mengajukan pinjaman kepada China Exim Bank tahun ini dalam membangun tol Cisumdawu porsi pemerintah di seksi I.

Seksi I itu mencakup Cileunyi—Rancakalong sepanjang 12 km dengan estimasi kebutuhan pendanaan sebesar Rp2,1 triliun.

“Sekarang prosesnya kami sedang ajukan ke Bappenas dan Menteri Keuangan, internal kami sudah selesai. Tinggal Sekjen mengirim surat atas nama menteri ke Bappenas dan Menteri Keuangan,” katanya

Bambang mengatakan segala percepatan perlu dilakukan pasalnya Kepala Negara telah menginstruksikan percepatan dari rencana semula 2019 menjadi 2018. Selain itu, operasional tol ini juga diharapkan bisa bersamaan deangan selesainya konstruksi Bandara Kertajati.

Pasalnya, jalan tol ini nantinya akan terkoneksi dengan jalan tol Cikopo-Palimanan yang juga akan menjadi akses pendukung menuju bandara Kertajati

No comments:

Post a Comment